Minggu, 14 April 2013

Bid'ah Menurut Al-Utsaimin, Bid'ah juga ada yang Tidak Sesat

Berkata Al-Utsaimin
ومن القواعد المقررة أن الوسائل لها أحكام المقاصد فوسائل المشروع مشروعة، ووسائل غير المشروع غير مشروعة، بل وسائل المحرم حرام ، فالمدارس وتصنيف العلم وتأليف الكتب وإن كان بدعة لم يوجد في عهد النبي صلى الله عليه وسلّم على هذا الوجه إلا أنه ليس مقصداً بل هو وسيلة والوسائل لها أحكام المقاصد. ولهذا لو بنى شخص مدرسة لتعليم علم محرم كان البناء حراماً ولو بنى مدرسة لتعليم علم شرعي كان البناء مشروعاً.
Al-Utsaimin mengatakan : " Diantara kaedah yang ditetapkan adalah bahwa perantara itu mengikuti hokum tujuannya. Jadi perantara tujuan yang disyariatkan, juga disyariatkan. Perantara tujuan yang tidak disyariatkan, juga tidak disyariatkan. Bahkan perantara tujuan yang diharamkan juga diharamkan. Karena itu, pembangunan madrasah-madrasah, penyusunan ilmu pengetahuan dan kitab-kitab, MESKIPUN BID'AH YANG BELUM ADA PADA MASA RASULULLAH, dalam bentuk seperti ini, namun ia bukan tujuan, melainkan hanya perantara, sedangkan hokum perantara mengikuti hokum tujuannya. Oleh karena itu, bila seorang membangun madrasah untuk mengajarkan ilmu yang diharamkan, maka membangunnya dihukumi haram. Bila ia membangun madrasah untuk mengajarkan syari'at, maka memabngunnya disyari'atkan" ( Al-Utsaimin, al-Ibda' fi kamal al-Syari'ati Wa Khathar al-Ibtida': hal 18-19)
Pada awalnya Al-Utsaimin mengatakan, bahwa semua bid'ah secara keseluruhan, tanpa kecuali adalah sesat, dan sesat tempatnya di neraka, dan tidak akan pernah benar membagi bid'ah menjadi tiga, apalagi lima. Kini Al-Utsaimin telah menyatakan, bahwa membangun madrasah, menyusun ilmu dan mengarang kitab itu bid'ah yang belum pernah ada pada masa Rasulullah saw, namun hal ini bid'ah yang belum tentu sesat, belum tentu masuk neraka, bahkan hokum bid'ah dalam soal ini terbagi menjadi beberapa bagian, sesuai dengan hukum tujuannya.
Sumber : Tim Bahtsul Masa'il PCNU Jember, 2008, hal.82-83

Tidak ada komentar:

Posting Komentar